Multimeter atau yang disebut juga dengan multimeter  adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Tingkat ketelitiannya adalah 0,001 volt.


CARA MENGUKUR TEGANGAN AC
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.
  • Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, contohnya jika ingin mengukur 220 V, atur saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter jenis Analog).
  • Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas (-) Negative dan (+) Positif.
  • Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
CARA MENGUKUR TEGANGAN DC
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke DCV.
  • Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang mau diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Multimeter Analog), Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  • Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Perhatikan dengan seksama jangan sampai terbalik.
  • Lihat hasil pengukuran di Display Multimeter.
CARA MENGUKUR RESISTOR
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ī©).
  • Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog).
  • Hubungkan probe ke komponen Resistor, menghubungkannya boleh terbalik, karena tidak ada polaritas.
  • Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2).








Subscribe My Blog